Konferensi Ibu Pembaharu digelar pada 17 sd 22 Desember 2021 di website Konferensiibupembaharu.id.
Amazing! Kata itu yang bisa saya ungkapkan melihat gegap gempitanya perhelatan akbar dua tahunan ini. Padahal tim yang berada di balik layarnya terdiri dari beberapa orang saja, namun semaraknya terasa hingga ke seluruh dunia.
Saya mengikuti dari awal pemaparan narasumber yang dimulai pada 17 Desember 2021, yaitu Mbak Ines Setiawan dengan Shine nya. Banyak insight yang diperoleh, terutama mengenai sustainable living khususnya semangat untuk mengelola sampah dari rumah.
Lalu saya mengikuti juga Mbak Juju yang content creator, sukses dengan postingan masakannya di Ceceromed Kitchen. Sangat menginspirasi sekali untuk tetap berkarya meski di rumah saja.
|
Saya memanfaatkan kesempatan bertanya di sesi Mbak Heni |
Akhirnya skripsi saya selesai juga, rasanya senang sekali. Hampir tak percaya sebab membuatnya di tengah-tengah himpitan rutinitas yang amat padat.
Webinar dan virtual meeting yang antre terus setiap harinya, wajib diikuti. Rapat-rapat reguler fakultas, dan mengerjakan tugas-tugas kuliah S3, nyaris membuat saya kehilangan jati diri sebagai seorang yang punya passion menulis.
Alhamdulillah ebook saya akhirnya rilis tahun ini. Gembiraaa sekali. Buah dari menabung tulisan yang saya kerjakan dulu Sehari Satu Tulisan Bersama KLIP. Ada rasa haru, momen akhir tahun ini saya berhasilkan menelurkan sebuah karya
Saya merasa beruntung ketemu komunitas seperti KLIP ini. Sahabat-sahabat yang saling menyemangati untuk terus konsisten Menulis, bagaikan pendingin udara selepas berkeliaran di cuaca panas luar rumah.
Dalam setahun ini saya tidak ada bolong tak dapat badge, meski hanya badge Youre Good, namun saya jadikan suatu kewajiban untuk memenuhi syarat minimal memperoleh badge, yaitu menyetorkan 10 tulisan dengan jumlah kata di atas 500 kata.
Demikian aliran rasa saya tentang KLIP, tempat berkumpulnya para penulis inspiratif, para pembaca buku maniak, yang saling berbagi vibes positif dan lahan subur bagi penjemput motivasi menulis.
Ke depannya saya ingin ikut KBK secara konsisten, melahirkan karya lebih banyak lagi, dan terus menulis bersama sahabat-sahabat KLIP.
Teman-teman... KITA LULUS!!!
Masyaallah tabarakallah,, sampai juga di Jurnal ke-8, Scale up, meningkatkan, naik terus, menuju perbaikan berkesinambungan seperti nama tim kami yaitu Kaizen. Setelah melalui beragam tantangan dan mewujudkan aksi untuk solusi, maka saatnya menilai diri sendiri, sudah layak atau belum menjadi seorang ibu pembaharu.
Kriteria Kelulusan
Dikutip dari situs resmi
Ibu Pembaharu, kriteria lulus secara personal, ditentukan oleh masing-masing mahasiswa. Setiap mahasiswa di Kampus Ibu Pembaharu berhak untuk membuat indikator lulusnya masing-masing sesuai dengan kemampuan dan target mengikuti perkuliahan di Kampus Ibu Pembaharu.
Indikator lulus versi personal ini akan menjadi bahan diskusi di saat penentuan lulus tidaknya mahasiswa di akhir pembelajaran. Indikator lulus versi personal ini dibebaskan bentuknya mau seperti apa, yang penting adalah terukur.
Contoh indikator sukses personal adalah sebagai berikut:
- Saya bangga dinyatakan lulus sebagai ibu pembaharu apabila mampu menyelesaikan 1 masalah hidup saya.
- Saya bangga dinyatakan lulus sebagai ibu pembaharu apabila mampu menulis minimal 1 artikel setiap pekannya tentang perjalanan saya menjadi Ibu pembaharu.
- Saya bangga dinyatakan lulus sebagai ibu pembaharu apabila mampu menuliskan 1 artikel per minggu mengenai perjalanan saya menjadi ibu pembaharu, DST.
Indikator yang Nurhilmiyah buat untuk dirinya
- Saya bangga ketika berproses menerapkan komunikasi produktif bersama keempat anak saya di rumah
- Saya bangga ketika mampu memberikan dampak pada pola komunikasi bersama pasangan, sehingga akhir-akhir ini suami menerima pesan-pesan yang saya sampaikan. Sebelumnya agak berdebat dahulu sebab suami merasa untuk lancar berkomunikasi tak perlu ilmu macam-macam. Istri menaati suami saja, titik.
- Saya bangga ketika menuliskan tentang perjalanan saya sebagai ibu pembaharu di blog utama saya, yaitu fadlimia.com.
Berikut judul-judul artikel saya tersebut:
- Cara Ibu Pembaharu Mengatasi Masalah
- Menuju Solusi dengan Membangun Tim
- Senangnya Berkolaborasi
- Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga
- Perempuan di Era Digital
4. Saya bangga ketika bergabung bersama-sama teman-teman ibu pembaharu Tim Kaizen. Benar sekali bahwa yang namanya bunda salehah itu tidak bisa bekerja tanpa tim, ia mesti bergerak bersama mewujudkan solusinya.
5. Saya bangga ketika Tim Kaizen merayakan kesuksesan menggelar acara Mini Workshop ANAKKU PROBLEM SOLVER pada 27 November 2021 lalu. Selepas acara kami setelah seluruh peserta dan narasumber left group, kami berempat mengadakan sesi apresiasi, bertepuk tangan bersama dengan senyum lega. KITA BERHASIL!!! Ah, terharunya... di tengah kesibukan rencana tetap bisa terlaksana dengan baik.
6. Saya bangga ketika berhasil menyetorkan seluruh jurnal dan reviu beserta questival dan event-event-nya. Meski dalam keadaan lelah dan mata mengantuk, semangat untuk menuntaskan problem statement bersama, mengalahkan itu semua.
7. Saya bangga ketika berhasil posting edukasi rutin di akun media sosial Tim Kaizen
Saya yang sejak 2009 ngeblog dan sangat intens di blog TLD sejak 2019, merasa sangat menikmati membuat artikel di sana. Sebelumnya saya menulis artikel tim
di sini.
Ke depannya saya berkewajiban mempercantik blog kami dengan memilihkan template yang keren dan representatif untuk Tim Kaizen.
Dan untuk kedelapan indikator di atas, saya berpendapat bahwa Nurhilmiyah layak LULUS menjadi IBU PEMBAHARU.
Dan ini video saya sebelum digabungkan ke dalam video tim, salam ibu pembaharu!
Alhamdulillah dapat pasangan buddy Mba Hani, teman satu co housing saya di Cluster Kepenulisan, tepatnya Gerha Aksara. Wah kami kangen-kangenan nih.
Nama Buddy: Hanifati Nur Shabrina
Tim: Tazkiya Project
Berikut hasil reviu dari saya:
1. Analisa dampak dari Mba Hani dan Tim Tazkiya menurut penilaian saya sudah baik. Sebab ada proses evaluasi dan mereka mengetahui kebermanfaatan aksi pencegahan sampah, terutama untuk diri sendiri.
2. Melihat Theory of Change, sudah mengalir, runtut, sesuai dengan yang diharapkan. Dari input hingga impact terjawab sebagaimana aksi yang telah dilakukan.
3. The Logic Model sudah tercapai, jika mampu mencegah 1 sampah selama 1 bulan, maka target tercapai, sebaliknya jika tidak, maka akan turun level.
4. Risk Management Tazkiya Project juga sudah dijalankan sesuai harapan dan kemampuan masing-masing anggotanya. Khususnya Mba Hani yang bertekad bijak berplastik dengan memasak sendiri saat akhir pekan.
5. Alhamdulillah Mba Hani dan teman-temannya satu tim di Tazkiya Project tetap akan melanjutkan project-nya.
Semoga diberi kemudahan ya Mbak, salam buat teman-teman di Tazkiya Project.
Salam ibu pembaharu