Co-Housing 3
Pekan kedua membangun struktur organisasi kota Alhamdulillah saya sudah memiliki alamat yaitu Gerha Aksara No. 3, Blok Kepenulisan 3, Cluster 10 (Kepenulisan), Hexagon City. Senang sekali tinggal bersama teman-teman se-passion.
Saya merasa seperti berenang di air jernih, menghirup udara pegunungan. Insyaallah pastinya yang dibicarakan setiap hari adalah topik menulis. Meskipun saya sudah memiliki banyak grup kepenulisan, namun di kelas Bunda Produktif ini berharap sekali saya melahirkan satu atau dua buku solo lagi.
Pilkada di Hexagon City
Hexagon sebuah kota virtual, modern dan dinamis, tempat para calon bunda produktif berdiam, tentunya mesti dipimpin oleh seorang walikota yang terbaik. Nah, pilkada pun digelar. Ada 6 cawalkot yang menyampaikan visi dan misinya. Ada kampanye daring, ada tim sukses lengkap dengan gayanya masing-masing.
Adapun saya kebetulan kali ini menjadi penggembira. Literally, ya saya memang gembira mendukung cawalkot pilihan hati. Siapakah dia? Endang Prasdianti. Sosok yang saya kenal di GWA Kelas Bloger KLIP. Sebelumnya kami digabungkan jadi satu dengan teman-teman penulis fiksi dan nonfiksi. Namun dengan alasan ingin menjadi bloger profesional, saat diminta memilih, saya memutuskan bergabung di peminatan bloger.
Mengusung salah satu jargonnya Matang, Ceria dan Optimis, saya kok langsung klik dengan teteh yang satu ini. Orangnya ramah dan kemampuan leadership-nya sudah teruji. Ia memimpin IP Asia, pencetus terbentuknya IP NonAsia, pelopor MLD (Mengenal Lebih Dekat) dan uniknya lagi yang saya suka, saat menerima ilmu baru, tidak lagi menjadi cangkir kosong. Tetapi lakukan knowledge management.
Menurut saya ini so smart. Relevan sekali dengan kondisi terkini ibu-ibu yang doyan belajar macam-macam. Singkat cerita Mbak Endang ini yang paling banyak dipilih para Hexagonia. Meski belum ada pengumuman resminya, belum disahkan dan dilantik, namun data yang masuk akan sulit berubah jika diagram batang suara untuk dia semakin membubung tinggi.
Harapan untuk Hexagon City
Melalui jurnal pekan kedua ini saya menorehkan harapan, sebagai berikut:
- Agar usai pesta demokrasi ini tidak ada lagi faksi-faksi dukung mendukung di antara Hexagonia. Cukup sampai pilkada. Semoga tidak ada geng-geng baru, like or dislike terutama bagi timses dan penggembira yang cawalkotnya tidak terpilih. Sebab hal ini merusak suasana hati. Menghanguskan kebersamaan yang pernah dibina. Tidak dimungkiri ada rasa kesal, kecewa dan anti terhadap teman yang berseberangan dengannya. Normal kok asal tidak berkelanjutan. Kebetulan saya tidak memilih calon berdasarkan emosi kedaerahan semata tetapi dari visi-misi dan profil sang calon. Hal yang mungkin dipertanyakan teman-teman seregional.
- Pilkada ini bisa menjadi ajang pembelajaran politik bagi para Hexagonia yang selama ini dibesarkan dalam iklim tidak boleh ngompol alias ngomong politik. Tidak boleh kritik pemerintah, bahkan menjadi salah satu butir CoC yang begitu kuat terhunjam di masing-masing benak pikiran Ipers. Maka bisa dirasakan sendiri bagaimana saat menjalankan pilkada, rasanya campur aduk. Politik tidak untuk dibenci, ia hanyalah salah satu aspek yang ada di antara banyak aspek dalam kehidupan kita semua.
- Saya yakin walikota baru akan memimpin dengan sebaik-baiknya. Pengalaman dan dedikasinya tidak diragukan lagi. Yang penting warga menjadi lebih bahagia dengan minatnya, punya karya, lebih produktif dan berdampak.
Penutup
Membangun struktur organisasi kota Hexagon telah menampakkan hasil. Saya dan teman-teman sepeminatan telah memiliki cluster, pilkada untuk memilih walikota pun sudah digelar. Saatnya melanjutkan memintal mimpi, agar karya bisa ditelurkan, menjadi semakin produktif.
Salam BunPro!
2 comments
Cantiiknya...
ReplyDeleteSolutif untuk Heaxoh City.
Warganya semakin cerdas menyaring informasi dan solutip terhadap sebuah masalah.
MashaAllah~
Semakin dalam belajar, semakin banyak yang harus dikejar yaa...
Yepp, bener Cinggu... penghuni kota virtual seperti Hexagon City semestinya juga berpikir dan bertindak cerdas ya... insyaallah amin
DeletePesan dimoderasi. Terima kasih telah berkomentar. "You are what you comment"