Menjalani mentorship baik sebagai mentor maupun sebagai mentee Alhamdulillah memberikan banyak pelajaran bagi kami terutama saya untuk terus menerus memperbaiki diri. Di tengah-tengah menuntaskan T30 saya yang output-nya adalah menerbitkan buku ajar yang ketiga, sembari mengerjakan tugas-tugas offline di keseharian saya berusaha meningkatkan kualitas relasi dalam mentorship.
Sebagai mentee saya berusaha tetap terhubung dengan mentor dan sebagai mentor saya memenuhi janji memberikan solusi atas kebutuhan para mentee minggu ini. Yaitu mencarikan informasi mengenai penerbitan yang cocok untuk menerbitkan buku solo masing-masing.
False Celebration
Saya, mentor dan mentee kebetulan tidak mengadakan false celebration ini sebab kami merasa langkah-langkah yang sudah dijalani selama ini insyaallah sudah on the track. Tidak ada kekecewaan, rasa ingin memutuskan hubungan mentorship dan perasaan negatif lainnya. Sebab kami menyadari masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang sebaiknya diisi bersama, dimaklumi dan disupport bareng-bareng.
360 Derajat
Di minggu kelima ini saya merasakan dukungan pasangan (suami) dan anak-anak semakin terasa. Kalau sebelumnya mereka agak terganggu dengan kebiasaan saya yang membuka laptop sehabis kami salat Maghrib berjamaah dan mengaji Alquran, sekarang mereka tampak santai. Insyaallah mereka juga memperoleh efek positif dari iklim keterbukaan yang sama-sama dibangun.
Bersama mentor dan mentee saya juga merasa nyaman, meski ada dua orang mentee yang tampaknya sibuk sekali dan belum bisa membagi waktunya untuk program mentorship ini, tetapi kami sama-sama memahami, bahwa kami saling membutuhkan di Grup WA Kita Bisa Menulis Buku.
Devil Advocate
Devil’s advocate adalah seseorang yang mengambil posisi berlawanan dengan argumen orang lain, bukan karena tak setuju dengan argumen itu, melainkan hanya ingin menguji keabsahan atau validitas argumen tersebut. Istilah devil’s advocate berasal dari tradisi Gereja Katolik Romawi.
Baik mentor, dan saya dan keempat mentee Alhamdulillah tidak sampai pada saling mengkritisi sedalam itu. Kami saling menguatkan, saling menambal bila ada kekurangan. Relasi yang dibangun di atas persaudaraan muslimah, kelas BunCek pula, jadi tidak merasa perlu bertukar peran menjadi Devil Advocate.
Kulwap Mini Bersama Penerbit
Saat mengetahui kebutuhan teman-teman mentee adalah mencari penerbit yang sesuai dengan naskah buku masing-masing, tentu saja berpikir. Sebenarnya bisa saja saya drop info ke grup mentee tentang daftar penerbit yang bisa menjadi alternatif untuk teman-teman.
Menurut saya akan lebih baik jika mendatangkan saja langsung ke tengah-tengah kami penerbit yang bisa menjelaskan tentang proses penerbitan buku. Maka Ahad kemarin pukul 13.00 WIB sampai 14.15 WIB kami mengadakan kulwap mini berlima di dalam grup.
Alhamdulillah acara sharing sederhana yang padat berisi seluk-beluk penerbitan berjalan dengan lancar. Diharapkan memicu dan memotivasi semangat teman-teman untuk memperbaiki naskah bukunya. Meski narasumber memiliki penerbitan ia sangat menghargai CoC IP, tidak sekalipun dia menawarkan agar draf tulisan kami diterbitkan di tempatnya. Malah merekomendasi sejumlah penerbit mayor agar kami bisa berjuang memasukkan naskah ke sana, menembus penerbit mayor.
Oleh-oleh kecil dari grup kami |
Senang sekali bisa memberikan sesuatu buat teman-teman mentee. Semoga menjadi pencerahan dan inspirasi untuk bersegera mencapai target menerbitkan buku.
Diskusi Kemajuan
Sejauh ini action plan saya berjalan dengan baik meski tidak ngebut. Sebab saya harus realistis juga dalam meraih tujuan ini. Ada tugas rutin yang wajib dikerjakan. Mengurus keluarga, melaksanakan tri darma perguruan tinggi, dan tak lupa menulis untuk blog saya.
Mudah-mudahan semua yang telah dikibarkan ini pantang surut ke belakang. Tidak terbengkalai dan menuai hasil sebagaimana yang diharapkan bersama. Teriring doa juga buat mentor dan mentee saya tercinta. Semoga kita bisa melalui semua ini dengan hati yang gembira dan tetap bersemangat! Bismillah.
Salam Ibu Profesional
#TahapKupuKupu
#BunCek1
#InstitutIbuProfesional
0 comments
Pesan dimoderasi. Terima kasih telah berkomentar. "You are what you comment"