Catatan Ide dan Inspirasi
  • Home
  • Catatan
  • Ide
  • Inspirasi
  • Contact
Alhamdulillah sudah sampai di jurnal minggu keenam. Meski tetap sibuk setiap harinya. Insyaallah yang namanya berproses meningkatkan kualitas diri harus tetap memiliki porsi dalam agenda saya. Minggu ini bersama mentee dan mentor kami saling memberikan testimoni tentang kemajuan masing-masing. Baik di bidang menulis buku bersama mentee, maupun tema gizi anak bersama mentor saya.

Jurnal Minggu ke-6
Analog saya dari Mentee Rosa / Good Smile Company


Saya dan Mentor


Sabtu lalu mentor menanyakan ke saya, kira-kira kalau dihubungkan dengan cuaca seperti apakah cuaca yang pas untuk merepresentasi beliau. Maka saya dengan mantap menjawab mentari pagi. Yup, mentor saya cocok dideskripsikn demikian. Sebab setiap diskusi dengannya saya menemukan semangat untuk lebih optimal lagi mengawal gizi anak.

Mentari pagi itu simbol harapan, pertanda hari baru, sunrise, dan tentunya spirit baru. Insyaallah demikianlah perasaan saya terhadap sang mentor.

Saya dan Mentees


Di GWA Kita Bisa Menulis Buku, saya melemparkan pertanyaan, jika direpresentasikan dengan tumbuhan kira-kira saya seperti apa. Sebelumnya Mbak Rosa mentee yang paling rajin mengirimkan pesan messenger FB ke saya.

Salah satu isinya mengenai sosok yang mewakili saya sebagai mentor. Yaitu Professor Albus Dumbledore. Wah beliau itu kan seseorang yang bijaksana dan paling disegani di Hogwarts, sekolahnya Harry Potter.

Tersanjung sekali mendapatkan analog demikian, meski saya merasa belum bisa sekeren Mr. Dumbledore tapi insyaallah menjadi pengingat untuk saya agar tak kenal lelah memberikan bimbimgan dan juga terus menerus memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri khususnya dalam bidang menulis buku.


Fokus Kemajuan dan analog saya



Saya bersyukur bisa melalui tantangan Blog Jadi Buku Batch 2 dengan lancar. Meski bela-belain banget untuk bisa menulis di tengah-tengah revisi koreksian UAS yang bikin lelah hayati, hiks. Insyaallah masuk tahap pengeditan dan menurut saya kalau mau sesuai dengan buku standar Dikti mesti digenapkan hingga 200 halaman.

Ke depannya saya ikutan lagi Blog Jadi Buku Batch 3, kali ini saya ingin membuat modul kuliah Hukum Tata Negara. Kalau batch 2 tentang buku Bahasa Indonesia Hukum, yang merupakan gabungan dari T30 saya dan challenge Blog Jadi Buku Batch 2.

Bismillah semoga Allah SWT meridai target-target saya. Amin.










Menjalani mentorship baik sebagai mentor maupun sebagai mentee Alhamdulillah memberikan banyak pelajaran bagi kami terutama saya untuk terus menerus memperbaiki diri. Di tengah-tengah menuntaskan T30 saya yang output-nya adalah menerbitkan buku ajar yang ketiga, sembari mengerjakan tugas-tugas offline di keseharian saya berusaha meningkatkan kualitas relasi dalam mentorship.

Sebagai mentee saya berusaha tetap terhubung dengan mentor dan sebagai mentor saya memenuhi janji memberikan solusi atas kebutuhan para mentee minggu ini. Yaitu mencarikan informasi mengenai penerbitan yang cocok untuk menerbitkan buku solo masing-masing.

Jurnal Minggu Ke-5 Tahap Kupu Buncek 1

False Celebration

Saya, mentor dan mentee kebetulan tidak mengadakan false celebration ini sebab kami merasa langkah-langkah yang sudah dijalani selama ini insyaallah sudah on the track. Tidak ada kekecewaan, rasa ingin memutuskan hubungan mentorship dan perasaan negatif lainnya. Sebab kami menyadari masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang sebaiknya diisi bersama, dimaklumi dan disupport bareng-bareng.

360 Derajat

Di minggu kelima ini saya merasakan dukungan pasangan (suami) dan anak-anak semakin terasa. Kalau sebelumnya mereka agak terganggu dengan kebiasaan saya yang membuka laptop sehabis kami salat Maghrib berjamaah dan mengaji Alquran, sekarang mereka tampak santai. Insyaallah mereka juga memperoleh efek positif dari iklim keterbukaan yang sama-sama dibangun.

Bersama mentor dan mentee saya juga merasa nyaman, meski ada dua orang mentee yang tampaknya sibuk sekali dan belum bisa membagi waktunya untuk program mentorship ini, tetapi kami sama-sama memahami, bahwa kami saling membutuhkan di Grup WA Kita Bisa Menulis Buku.

Devil Advocate

Devil’s advocate adalah seseorang yang mengambil posisi berlawanan dengan argumen orang lain, bukan karena tak setuju dengan argumen itu, melainkan hanya ingin menguji keabsahan atau validitas argumen tersebut. Istilah devil’s advocate berasal dari tradisi Gereja Katolik Romawi.

Baik mentor, dan saya dan keempat mentee Alhamdulillah tidak sampai pada saling mengkritisi sedalam itu. Kami saling menguatkan, saling menambal bila ada kekurangan. Relasi yang dibangun di atas persaudaraan muslimah, kelas BunCek pula, jadi tidak merasa perlu bertukar peran menjadi Devil Advocate.


Kulwap Mini Bersama Penerbit

Saat mengetahui kebutuhan teman-teman mentee adalah mencari penerbit yang sesuai dengan naskah buku masing-masing, tentu saja berpikir. Sebenarnya bisa saja saya drop info ke grup mentee tentang daftar penerbit yang bisa menjadi alternatif untuk teman-teman.



Menurut saya akan lebih baik jika mendatangkan saja langsung ke tengah-tengah kami penerbit yang bisa menjelaskan tentang proses penerbitan buku. Maka Ahad kemarin pukul 13.00 WIB sampai 14.15 WIB kami mengadakan kulwap mini berlima di dalam grup.

Alhamdulillah acara sharing sederhana yang padat berisi seluk-beluk penerbitan berjalan dengan lancar. Diharapkan memicu dan memotivasi semangat teman-teman untuk memperbaiki naskah bukunya. Meski narasumber memiliki penerbitan ia sangat menghargai CoC IP, tidak sekalipun dia menawarkan agar draf tulisan kami diterbitkan di tempatnya. Malah merekomendasi sejumlah penerbit mayor agar kami bisa berjuang memasukkan naskah ke sana, menembus penerbit mayor.

Oleh-oleh kecil dari grup kami

Senang sekali bisa memberikan sesuatu buat teman-teman mentee. Semoga menjadi pencerahan dan inspirasi untuk bersegera mencapai target menerbitkan buku.

Diskusi Kemajuan



Sejauh ini action plan saya berjalan dengan baik meski tidak ngebut. Sebab saya harus realistis juga dalam meraih tujuan ini. Ada tugas rutin yang wajib dikerjakan. Mengurus keluarga, melaksanakan tri darma perguruan tinggi, dan tak lupa menulis untuk blog saya.

Mudah-mudahan semua yang telah dikibarkan ini pantang surut ke belakang. Tidak terbengkalai dan menuai hasil sebagaimana yang diharapkan bersama. Teriring doa juga buat mentor dan mentee saya tercinta. Semoga kita bisa melalui semua ini dengan hati yang gembira dan tetap bersemangat! Bismillah.

Salam Ibu Profesional

#TahapKupuKupu
#BunCek1
#InstitutIbuProfesional
























Minggu ke-4 ini saya, mentor dan teman-teman mentee saling membagikan rasa lewat chit-chat yang mungkin tidak begitu banyak tetapi pas pada intinya. Berdasarkan Dongeng #4 Bu Septi yang saya saksikan di FBG Buncek, penting untuk melakukan check in kepada mentee agar memperoleh informasi terkini mengenai perjalanan mentorship selama ini.

Facebook Group Institut Ibu Profesional

Menurut gambar di atas, pada poin kenyamanan, apakah saya dengan mentor cukup nyaman untuk jujur dan terbuka tentang tantangan, keterampilan, dan pemahaman tentang informasi, ide dan saran?

Jawaban saya sebagai mentee: Yes, saya nyaman sebab beberapa kali sering chatting juga layaknya teman dekat dengan Mbak Linda. Demikian pula harapannya dengan teman-teman mentee.

Jawaban saya sebagai mentor: Alhamdulillah saya nyaman dengan keempat teman-teman mentee hanya saja mungkin karena kesibukan 1-2 orang kurang aktif. Menurut saya itu hal yang biasa. Ibu yang belajar tentu tak bisa memikirkan dirinya sendiri. Ada porsi perhatian untuk keluarganya.

Tindak Lanjut, sudahkah saya menyusun daftar poin yang diprioritaskan untuk dibahas? Bagaimana perasaan saya tentang memberi dan menerima umpan balik? Bagaimana saya mendengarkan satu sama lain, merefleksikan apa yang saya dengar?

Sebagai mentee saya tetap fokus pada peningkatan gizi anak. Saya selalu optimis dan bersemangat menerima umpan balik dari mentor. Refleksinya saya harus concern meningkatkan kualitas gizi anak saya.

Sebagai mentor:
  1. Mbak Rosa: sharing tentang proses dan waktu yang dihabiskan untuk menulis sebuah buku solo, gambaran seberapa lama biasanya proses buku, dari pertama menulis hingga terbit, proses apa saja ketika akan mengirimkan ke penerbit sampai terbit. Insyallah pekan ke-8 nanti Mbak Rosa akan menerbitkan buku T-30 nya kemarin.
  2. Mbak Ferly: naskah sudah rampung, sekarang lagi tahap ngulik penerbit indie. Nyari yang pas, klik di hati dan kantong.
  3. Mbak Heni: ingin mencari waktu menulis produktif yang tepat
  4. Mbak Nuning: sudah menyusun outline buku mengenai jelajah alam yang ditulis oleh masing-masing anggota keluarga.
Prioritas, apakah waktu pendampingan menjadi prioritas bersama? Apakah sama-sama fokus? Bagaimana evaluasi bersama tentang hal ini?

Jujur dalam relung hati terdalam ingin rasanya memprioritaskan waktu dan pikiran bersama mentor dan mentee saya. Namun apa daya minggu keempat ini tempat saya bekerja sudah masuk masa WFO. Meski UAS dilakukan secara daring, namun saya diharuskan mengoreksi ratusan mahasiswa yang mengambil mata kuliah saya. Hikss.

Mentor saya sepertinya sudah fokus dengan saya. Namun saya dan mentee sepertinya sama-sama kurang fokus, meski ada seorang mentee yang bersemangat sekali saya khawatir malah mengecewakannya. Insyaallah utang saya mengenai beberapa pertanyaan bisa saya tuntaskan sebaik-baiknya. Berharap demikian juga bersama mentee yang lain.

Evaluasinya, penting untuk menetapkan hari dan jam ngobrol bersama di grup mentee agar kami bisa saling berkomunikasi dengan efektif.

FBG IIP

Proses yang sudah diterapkan di titik ini,

Sebagai mentee, saya jadi lebih telaten mengawasi asupan gizi anak, menghitung kebutuhan energi dan intensif melakukan penimbangan BB-nya.

Sejauh ini semuanya masuk akal, sebab sudah menjadi tanggung jawab seorang ibu juga untuk peduli terhadap asupan gizi anaknya. Selain itu saya mengikatnya lewat tulisan di sini, Mengawal Tumbuh Kembang Anak dengan Gizi Seimbang.

Menurut saya tema yang saya pilih untuk didampingi mentor sangat masuk akal dan saya yakin bisa mencapainya, bismillah.

Sebagai mentor, mungkin saya perlu lebih rutin memberikan masukan-masukan terstruktur ke grup mentee. Agar lebih terukur dan masuk akal serta mudah untuk dicapai.

Pemberdayaan,

Sumber daya yang membantu saya untuk bergerak maju baik sebagai mentee maupun sebagai mentor adalah internal motivation. Tanpa itu saya kira semua tidak berfaedah banyak.

Kekuatan yang dapat membantu saya untuk maju adalah kesehatan, waktu luang dan support system berupa ART untuk membantu meringankan tugas-tugas rumah tangga. Terutama untuk menemani anak bungsu jika ia terbangun dari tidurnya dan melihat saya sedang mengetik di depan laptop. ART yang ada sedang ditimpa kemalangan sebab putrinya meninggal dan ambil cuti berkabung.

Faktor penghalang sebenarnya tidak banyak. Hanya saja belakangan suami juga sedikit complain jika saya terlalu sering pegang smartphone atau duduk di depan laptop. Boleh nulis tetapi jangan sampai kebanyakan DL, beliau kasihan melihat saya.

Tindak lanjut,

Informasi yang saya butuhkan untuk mendapatkan solusi saya pikir sudah relatif tersedia semua. Pro dan kontra dari tiap solusi saya pikir pasti ada hanya saja belum sampai berpikir sejauh itu. Langkah pertama yang saya ambil adalah menyeleksi lagi kegiatan-kegiatan menulis saya yang seabrek. Saya meninjau ulang dan mau tidak mau harus menentukan aktivitas yang paling prioritas dari skala prioritas yang sudah saya susun dan jalankan selama ini.

Demikian deskripsi check in saya selama program mentorship di jurnal minggu keempat ini. Mudah-mudahan ke depannya mengalami kemajuan yang positif dan efektif. Aamin yaa rabbal 'aalamiin.

Salam Ibu Profesional


































Kesadaran dari dalam diri
Edit by Canva


Memasuki masa new normal ini kita dianjurkan lebih memperhatikan protokol kesehatan sebagai syarat agar tetap terhindar dari Coronavirus. Selain itu terus melanjutkan kebiasaan-kebiasaan yang sudah baik namun memerlukan peningkatan. Bu Septi dan Pak Didik dalam go live Obrolan Ibu, Rabu 3 Juni 2020 di FBG Institut Ibu Profesional (IIP), mengistilahkan dengan new norm.

New Norm dengan new habit. Jika selama ini berlatih untuk bangun sebelum subuh maka agar melanjutkan lagi sampai bisa terbangun sendiri tanpa bantuan suara alarm. Biasanya dalam jangka waktu 90 hari terus menerus tanpa putus melakukan new habit, ia akan menampakkan hasil sesuai seperti yang diharapkan.

Membiasakan new norm yang ingin dilatihkan dengan cara berusaha secara istikamah, tidak karena takut diberi sanksi, atau memburu hadiah. Di sini reward-punishment tidak dibutuhkan lagi. Menurut Malcolm Gladwel seseorang dikatakan ahli di bidangnya jika telah mencapai 10,000 jam terbang. Setara dengan kurang lebih 5 tahun, bersungguh-sungguh melakukan hal yang sama, insyaallah akan menghasilkan sesuatu yang bernilai.

Obrolan Ibu diawali dengan pertanyaan Elan, "Ibu sudah berapa lama makan? "Sudah lama banget, sejak ibu berusia enam bulan, mungkin" jawab Bu Septi. "Lalu mengapa ibu belum ahli di bidang makan?"


Inilah pertanyaan yang cukup menggugah sehingga menjadi bahan pemikiran pada kita semua, terutama saya. 15 Tahun menikah mestinya sudah sangat profesional menjadi istri bagi suami tercinta. 14 tahun jadi ibu harusnya saya menjadi pendidik yang terbaik bagi putra-putri kami. Menjelang 16 tahun jadi dosen juga idealnya saya sudah mumpuni menjadi pengajar idola, bisa menginspirasi mahasiswa dan rekan sejawat serta memberikan nilai tambah pada universitas.

Kontribusi itu jelas ada, sebab tak dimungkiri dengan berlembar-lembar portofolio yang dimiliki masa' tidak ada yang membanggakan. Kendati demikian saya tetap merasa harus memulai new habit, don't stop, keep going. Jika selama ini hanya menulis sekadar menulis, tahun 2020, sebagaimana doa dan harapan saya (baca: resolusi), maka saya hanya akan menulis yang bertujuan dan bernilai.

Berusaha menjalani dan menikmati proses sebab yang penting itu prosesnya bukan semata-mata hasil. Strive for progress, not perfection. Sembari membenahi kekurangan yang ada, tetap konsisten dengan mindmap yang telah dibuat, dan berusaha untuk selalu setia pada skala prioritas yang sudah disusun.
 
Tidak ada lagi waktu untuk sekadar menulis tak jelas di status Facebook. Semua diusahakan ada peruntukannya. Sejak SD saya sudah sudah mencintai aktivitas membaca dan menulis namun terus terang saya mulai "kembali" menekuni kegiatan literasi ini sejak 2017, saat itu masa nifas lahirnya anak keempat. Mengisi waktu saya banyak membaca, mengikuti pelatihan menulis online termasuk berkenalan dengan Ibu Profesional di akhir tahunnya.



Menjadi bloger juga demikian. Sejak 2009 sudah ngeblog tetapi hanya sekadar posting, nulis - menghilang - nulis lagi - menghilangnya lebih lama lagi. Akhirnya tergilas sendiri oleh bloger-bloger baru yang penuh ilmu dan bersemangat plus sarat motivasi internal, tak kenal lelah dalam belajar.

Alhamdulillah di tengah keterbatasan di sana-sini, telah 16 judul buku antologi saya bersama teman-teman, dari berbagai komunitas penulisan se-Indonesia yang saya ikuti. Insyaallah menjelang 18, sebab masih 2 lagi yang menunggu untuk diterbitkan. Sementara buku solo saya ada 2 yaitu buku ajar Hukum Perdata dan Hukum Dagang Bisnis.

Saat ini saya sedang ikutan challenge bersama teman-teman grup Blog Jadi Buku. Saya mengikutsertakan rencana menyusun buku ajar Bahasa Indonesia Hukum. Bismillah semoga berhasil menyelesaikan tantangan kali ini.

Menumbuhkan Motivasi Internal

Awal melakukan new habit yang baru bisa saja dimulai dengan "dipaksa" dulu. Baik oleh seseorang maupun karena adanya kewajiban laporan telah mengerjakan tugas. Lalu meski dipaksa jadi rutin mengerjakan walaupun dengan "terpaksa". Nah akhirnya tercipta alur yang menunjukkan perubahan ke arah yang lebih positif.


DIPAKSA --> TERPAKSA --> BISA--> BIASA --> BAHAGIA


Dipaksa dan terpaksa = external motivation
bisa dan biasa = internal motivation = kebahagiaan

Kebanyakan orang memang mesti dipaksa dulu agar jadi lancar melaksanakan kebiasaan barunya. Lalu tetap melakukannya meski dengan terpaksa. Setelah itu jadi bisa, biasa dan akhirnya berbahagia. Sebab bisa memetik hasil dan merasakan kepuasan batin jika sukses menunaikan sesuatu dengan baik.

Nah, ada segelintir orang yang bisa melewati alur ini tanpa dipaksa dan terpaksa. Mereka inilah yang sedari awal sudah punya motivasi internal. Mampu mengakselerasi dirinya. Bukan karena suruhan siapa-siapa, tidak karena khawatir dihukum, namun karena dari dalam dirinya sendiri sudah muncul kesadaran. Orang seperti ini melompati dua fase yaitu dipaksa dan terpaksa. Hasil yang diperolehnya pun begitu bernilai.

Sehingga jalan menuju kebahagiaan buat dia menjadi lebih cepat beberapa langkah. Ia pun akhrinya  bisa membagikan insight yang telah didapatkannya ke banyak orang. Memberikan sesuatu yang bernilai kepada orang lain.

TERBENTUR --> TERBENTUR --> TERBENTUK

Mungkin hal seperti ini yang lazim kita alami. Terbentur keadaan, banyak faktor, ekonomi, lingkungan dan sebagainya, namun justru kita jadikan tantangan untuk bisa keluar sebagai pemenangnya, kita akhirnya terbentuk memiliki mental juara.

Saya sendiri juga merasakan hal yang sama. Bagaimana cara menulis dengan tenang, sementara saya mesti mengurusi keempat anak dan yang bungsu batita. Tidak ada ART yang membantu dan saya juga mesti ke kampus, melaksanakan tri darma perguruan tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat).

Saya tidak fokus pada kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam membiasakan menulis. Fokus saya pada solusi dan sesuatu yang bisa saya kerjakan saja. Saat anak-anak tertidur saya menulis. Beberapa bulan lalu saat masih menyusui saya sempatkan juga mengetik di smartphone, namun saya segera tersadar hal ini tidak baik bagi tumbuh kembang bayi. Saya usahakan menjaga eye contact selama mengASIhinya. Tidak memaksakan menulis terus jika si buah hati belum memejamkan matanya.

Alhamdulillah meski terseok-seok belasan antologi dan 2 buku sendiri sudah saya terbitkan. Saya bersyukur bisa menumbuhkan motivasi menulis secara serius. Membangkitkan kesadaran internal, dari dalam diri saya sendiri. Tanpa terpengaruh karena adanya hadiah ataupun hukuman.

Semoga kondisi seperti ini bisa saya pertahankan dan insyaallah ditingkatkan menuju new habit yang lebih baik lagi. Sebagaimana kata Bu Septi, bayangkan kalau one habit one week, maka dalam setahun sudah 50 kebiasaan baik yang pasti akan bernilai bagi kehidupan kita. Insyaallah.

Oya kalau teman-teman, gimana nih cara menumbuhkan motivasi internalnya? Share di kolom komentar yaa, terima kasih. Salam Ibu Profesional.

Kesadaran dari dalam diri
Edit by Canva





#jurnalke3
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional




















Newer Posts Older Posts Home

Search

ABOUT ME

Pecinta buku dan pembelajar seumur hidup

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Kontak Saya
  • Kiat Sukses Kuliah Bagi Mahasiswa Baru
  • Menumbuhkan Motivasi Internal
  • Mewaspadai Maraknya Penculikan Anak
  • Review Kedua: Jurnal Membangun Tim Yang Solid
  • Membangun Struktur Organisasi Kota Hexagon Dengan Bahagia
  • Merefleksi Emansipasi Kartini
  • Menggandakan Ikhtiar Demi X-tra Happy
  • Ibu Pembaharu Saling Review Saling Membantu
  • Jurnal Refleksi Gugus Bintang Penjelajah

Pageview

Archives Blog

  • ►  2023 (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2022 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  April (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (22)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ▼  2020 (34)
    • ►  December (3)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ▼  June (4)
      • My Master Mind
      • Bergandengan Tangan Membenahi Kembali
      • Menakar Rasa Demi Berproses Bersama
      • Menumbuhkan Motivasi Internal
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (4)
    • ►  February (12)
  • ►  2019 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2014 (1)
    • ►  February (1)

Categories

  • Aktivitas 2
  • BIntang Penjelajah 1
  • Bunda Produktif 12
  • Campus Life 3
  • Catatan 5
  • Dongeng 1
  • Ibu Pembaharu 14
  • Ibu Profesional 8
  • Ide 1
  • Inspirasi 4
  • Law Studies 1
  • Parenting 3
  • Psikologi 1
  • Sambut Semai 2020 2
  • Tahap Kupu-Kupu 6
  • Tips 1
Nurhilmiyah. Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Follow Me

@nurhilmiyah14

Copyright © Catatan Ide dan Inspirasi. Designed by OddThemes